Novel “My Name Is Red” karya Orhan Pamuk mengangkat kegelisahan yang sama di Turki. Turki sebagai sebuah entitas budaya berada dipersimpangan antara budaya barat dan timur. Novel yang dibuka dengan misteri terbunuhnya seseorang di dasar sumur mulai mengajak pembaca menikmati tamasya budaya dan pergulatan yang terjadi antara dua kutub budaya itu. Tradisi seni lukis Turki kuno mengajarkan untuk tidak mencoba masuk wilayah ego seniman dengan mencantumkan nama diri dan membuat gambar manusia secara perspektif proporsional. Sementara tradisi barat mengajarkan sebaliknya
Download Disini
Senin, 07 Juni 2010